Ciri-ciri toxic relationship
Pada era ini anak muda sudah tidak asing dengan istilah Toxic Relationship atau hubungan beracun yang artinya hubungan yang tidak sehat. Mungkin ada diluar sana banyak yang mengerti istilah Toxic Relationship namun mereka tidak tahu seperti apa sih hubungan dapat dikatakan Toxic?
Oh iya, toxic relationship tidak hanya tentang hubungan antara pasangan kekasih loh.. hubungan beracun atau hubungan yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan fisik dan mental ini bisa terjadi di hubungan dengan keluarga, pertemanan, atau bahkan lingkup kerja.
Lantas, seperti apa sih hubungan bisa dikatakan Toxic Relationship?
Toxic Relationship adalah hubungan yang tidak sehat yang dapat menganggu kesehatan fisik dan mental seseorang. Umumnya salah satu pihak akan mendominasi dan berupaya untuk mengontrol pihak lainnya dan bersifat manipulatif. Banyak juga dari pelaku toxic tersebut melakukan silent treatment atau diam saat marah dan playing victim atau bertindak seolah-olah dia adalah korban (tersakiti).
Lebih jelasnya berikut adalah beberapa tanda bahwa hubungan itu toxic :
1. Segala sesuatu selalu dikontrol oleh salah satu pihak
Salah satu contoh yang paling sering ditemukan adalah segala sesuatu dikontrol oleh salah satu pihak, bisa jadi oleh pasangan, orangtua, ataupun pihak lain. Sebagai contoh dalam hubungan sepasang kekasih adalah semua hal yang kamu lakukan harus dengan persetujuan pasanganmu. Dia akan cenderung memaksakan apa yang dia mau terhadap hidupmu walaupun hal tersebut menyimpan dari diri kamu. Jika kamu tidak menuruti apa yang dia mau, dia akan marah, memberi ancaman, atau tidak sedikit yang sampai melakukan kekerasan secara fisik.
2. Dikekang atau posesif
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), posesif adalah sifat yang membuat seseorang merasa menjadi pemilik. Dengan kata lain, orang dengan sifat ini merasa bahwa pasangannya adalah miliknya, sehingga ia akan melakukan apa pun agar tidak kehilangan pasangannya. Dia selalu mau tahu tentang segala kegiatan sehari-hari kamu dan akan marah jika kamu tidak segera menjawab pesan singkatnya. Selain itu, terkadang dia juga melarang kamu untuk tidak lagi memakai jenis pakaian tertentu yang mungkin menarik perhatian orang lain.
3. Playing victim
Playing victim adalah tindakan seolah-olah dia adalah korban. Misalnya terjadi suatu masalah yang disebabkan oleh dia, maka dia akan memanipulatif seolah-oleh dia adalah korban. Dia akan melempar masalah tersebut kepada kamu untuk menutupi kesalahannya sehingga kamu lah penyebab dari masalah tersebut.
4. Tidak bisa menjadi diri sendiri
Karena seringnya kamu dikontrol oleh pihak lain kamu akan bertindak sesuai dengan apa yang dia mau. Bahkan untuk mengatakan pendapatmu saja kamu akan kesulitan karena kamu akan merasa takut jika pendapatmu tidak sesuai dengan yang dia atau pihak lain inginkan.
5. Menerima kekerasan fisik
Jika dalam hubungan toxic sampai terjadi kekerasan fisik berarti hubungan kamu sudah sangat tidak sehat. Salah satu pihak entah itu pasangan, keluarga atau siapapun tidak berhak melakukan kekerasan fisik atau "main tangan" terhadapmu sekalipun kamu melakukan kesalahan. Dalam setiap hubungan harus bisa saling mengontrol emosi masing-masing demi terciptanya hubungan yang sehat dan harmonis.
So, itu adalah beberapa ciri-ciri yang sering ditemukan dalam toxic relationship. Namun, masih banyak ciri-ciri lain yang tidak saya sebutkan. Intinya, jika kamu merasa tidak nyaman, membuatmu tertekan bahkan sampai mengganggu kesehatan fisik dan mentalmu itu sudah bisa dikatakan toxic relationship. Jadi, apakah beberapa ciri yang saya sebutkan tadi terjadi dalam hubunganmu?
Komentar
Posting Komentar